selamat datang


Senin, 28 Februari 2011

Mantan Presiden Tunisia Koma

“Jika dia mati, maka kami kehilangan seorang diktator," kata seorang warga Tunisia.


Mantan Presiden Tunisia, Zine al-Abidine Ben Ali, diberitakan terserang stroke dan saat ini tengah koma di rumah sakit di Arab Saudi. Pria berusia 74 tahun itu sudah dalam keadaan tidak sehat, sejak kabur dari negaranya, 14 Januari 2011, setelah tidak mampu mengatasi gelombang demonstrasi di Tunisia.

Menurut harian The Guardian, Kamis, 17 Februari 2011, yang bersumber dari media Tunisia dan seorang wartawan Prancis, Nicolas Beau, Ben Ali dilarikan ke rumah sakit setelah terserang stroke pada Selasa, 15 Februari 2011. Beau mengatakan Ben Ali didaftarkan di salah satu rumah sakit di Jeddah dengan nama samaran, untuk alasan keamanan.

Kabar ini dibenarkan oleh seorang teman keluarga Ben Ali yang tidak ingin disebutkan namanya. “Dia menderita stroke dan saat ini kondisinya sangat serius,” ujarnya. Juru bicara pemerintahan sementara Tunisia menolak untuk memberikan konfirmasi ataupun bantahan mengenai hal ini.

Ben Ali juga dilaporkan telah sejak lama menderita kanker prostat. Beau mengatakan istri Ben Ali, Leila Trabelsi, tidak terlihat menemani suaminya. Kemungkinan Trabelsi tengah berada di Libya.

Di Tunisia, kabar kondisi Ben Ali tersebar berkat laporan di sebuah surat kabar. Masyarakat Tunisia yang memang membencinya dan istrinya yang terkenal korup, tidak menunjukkan simpati sedikitpun.

“Jika dia mati, maka kami kehilangan seorang diktator dan saya hanya bisa berkata ‘kematian yang pantas’,” ujar seorang guru di Tunisia, Adel, 50. “Kami sedang membalik halaman bangsa ini, kami punya hal lain yang mesti dikerjakan di Tunisia,” lanjutnya lagi.

“Jika dia sudah mati, saya berkata ‘hukuman Tuhan itu cepat’. Saya menolak jika dia dikubur di negara ini,” ujar seorang mahasiswa, Amin, 25.

Ben Ali beserta sebagian besar keluarganya melarikan diri ke Arab Saudi pada 14 Januari lalu ditengah-tengah pergolakan demonstrasi menentang dirinya. Dilaporkan, istrinya yang gemar bergaya hidup mewah, melarikan emas simpanan negara yang nilainya hingga puluhan triliun rupiah.
Kini Ben Ali beserta keluarganya menjadi buronan kepolisian Tunisia atas tuduhan melarikan aset-aset negara dan korupsi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar